INILAH.cOM, Bandung - Sekitar 20 warga korban gempa Pangalengan menggeruduk halaman Gedung Sate, Selasa (20/9/2011).
Dalam aksinya, mereka menagih janji Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf tentang lahan relokasi untuk korban gempa. Namun sejak gempa 2 tahun lalu sampai sekarang, janji tersebut belum pernah ditepati.
Juru bicara warga Andi Nuroni mengatakan, sebenarnya sesaat setelah gempa 2009 lalu, Pemprov cepat tanggap terhadap korban gempa. Saat itu, Dede Yusuf pernah menjanjikan akan merelokasi warga karena rumah yang ditempati warga tidak layak huni dan berbahaya.
"Saat itu warga direlokasi sementara ke lahan yang diklaim milik PTPN VIII. Warga ditempatkan di Desa sukamanah, blok perkebunan Walatra," kata Andi kepada wartawan di sela-sela aksi, Selasa (20/9/2011).
Namun selanjutnya, kata dia, pemerintah dinilainya tidak lagi memperhatikan korban gempa itu. Padahal, di lahan milik PTPN itu ada 372 KK. "Sekarang yang bertahan tinggal 40 KK," tambah dia.
Andi menambahkan, jika Pemprov tetap tidak mempedulikan warga, pihaknya mengancam akan melaporkan kasus tersebut ke Komnas HAM di Jakarta. "Kami nilai negara telah melakukan pelanggaran HAM berat," kata dia. [gin]
No comments:
Post a Comment